Judul
"Peran HMI Sebagai Organisasi Islam dalam Mengawal Indonesia Guna Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean"
PENDAHULUAN
Globalisasi saat ini merupakan proses yang meliputi dimensi politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun ideologi. Proses ini memungkinkan hubungan sosial antar individu, individu dengan masyarakat, maupun antar masyarakat dalam suatu negara bahkan antar negara kini begitu transparan tidak terbatasi oleh penyempitan ruang dan waktu. Hal ini juga didukung oleh perkembangan yang sangat cepat dalam teknologi informasi, perdagangan internasional, dan mobilitas tenaga kerja.Modal dan keuangan antar negara dalam tiga dasawarsa terakhir mengakibatkan peran ekonomi suatu negara secara individual terhadap perekonomian global menjadi semakin kurang berarti.Tentunya, hal ini bepengaruh terhadap sistem sosial suatu masyarakat yang telah mapan dan menuntut masyarakat tersebut untuk menentukan respon Neoliberalisme atau biasa disebut liberalisasi baru merupakan pendukung pasar bebas (free trade), ekspansi modal dan globalisasi.Liberalisasi ini melakukan gebrakan yang cukup mencemaskan dengan mengintervensi suatu negara agar menderegulasi dan mendebirokratisasi dalam aktivitas ekonomi sehingga campur tangannya berkurang secara signifikan dan diserahkan kepada mekanisme pasar.Keadaan ini sangat memungkinkan untuk kaum yang memiliki modal melipatgandakan kekayaannya disamping itu kelompok yang tidak bermodal semakin tersisihkan dikarenakan tidak mampu bersaing di Asean.
Globalisasi saat ini merupakan proses yang meliputi dimensi politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun ideologi. Proses ini memungkinkan hubungan sosial antar individu, individu dengan masyarakat, maupun antar masyarakat dalam suatu negara bahkan antar negara kini begitu transparan tidak terbatasi oleh penyempitan ruang dan waktu. Hal ini juga didukung oleh perkembangan yang sangat cepat dalam teknologi informasi, perdagangan internasional, dan mobilitas tenaga kerja.Modal dan keuangan antar negara dalam tiga dasawarsa terakhir mengakibatkan peran ekonomi suatu negara secara individual terhadap perekonomian global menjadi semakin kurang berarti.Tentunya, hal ini bepengaruh terhadap sistem sosial suatu masyarakat yang telah mapan dan menuntut masyarakat tersebut untuk menentukan respon Neoliberalisme atau biasa disebut liberalisasi baru merupakan pendukung pasar bebas (free trade), ekspansi modal dan globalisasi.Liberalisasi ini melakukan gebrakan yang cukup mencemaskan dengan mengintervensi suatu negara agar menderegulasi dan mendebirokratisasi dalam aktivitas ekonomi sehingga campur tangannya berkurang secara signifikan dan diserahkan kepada mekanisme pasar.Keadaan ini sangat memungkinkan untuk kaum yang memiliki modal melipatgandakan kekayaannya disamping itu kelompok yang tidak bermodal semakin tersisihkan dikarenakan tidak mampu bersaing di Asean.
Keadaan ini jika diterapkan secara berkelanjutan akan berakibat sangat fatal. Perekonomian suatu negara akan dikuasai oleh kelompok pemilik modal yang memiliki akses teknologi dan sumber informasi yang mampu bekerja secara inovatif dan efisien. Mereka akan berperan sebagai penentu harga, sementara kelompok non-pemilik modal akan berperan sebagai penonton dan pihak yang tidak diuntungkan.
Korelasi antara globalisasi dan neoliberalisasi tersebut semakin jauh dikhawatirkan akan melanggar prinsip keadilan dikarenakan para perilaku pasar hanya akan memperhatikan dan mengejar keuntungan semata tanpa memperdulikan situasi sosial. Di penghujung tahun ini telah disepakati dan akan diterapkan suatu sistem pasar tunggal di wilayah Asia Tenggara yang dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Dimana jumlah angkatan tenaga kerja indonesia memenuhi hampir setengah jumlah total keseluruhan jumlah tenaga kerja Asia Tenggara. Namun, apakah jumlah itu memenuhi klasifikasi yang diinginkan atau hanya akan jadi kelompok pekerja yang tersingkirkan (mustadafhin) di era globalisasi ini
Korelasi antara globalisasi dan neoliberalisasi tersebut semakin jauh dikhawatirkan akan melanggar prinsip keadilan dikarenakan para perilaku pasar hanya akan memperhatikan dan mengejar keuntungan semata tanpa memperdulikan situasi sosial. Di penghujung tahun ini telah disepakati dan akan diterapkan suatu sistem pasar tunggal di wilayah Asia Tenggara yang dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Dimana jumlah angkatan tenaga kerja indonesia memenuhi hampir setengah jumlah total keseluruhan jumlah tenaga kerja Asia Tenggara. Namun, apakah jumlah itu memenuhi klasifikasi yang diinginkan atau hanya akan jadi kelompok pekerja yang tersingkirkan (mustadafhin) di era globalisasi ini
Dalam hal ini, HMI sebagai organisasi yang berazaskan islam juga sebagai organisasi perjuangan dituntut harus mampu memperjuangkan hak- hak kaum mustadh’afin dan terlebih lagi memperjuangkan keadilan dalam era globalisme dan neoliberalisme terutama dalam lingkup ke-Indonesiaan. Di samping itu, sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang berfungsi sebagai social control, HMI dituntut mampu mengawal dan membantu pemerintah dalam mempersiapkan tenaga kerja yang berkompetensi dan profesional agar mampu bersaing dalam era globalisasi tersebut khususnya dalam lingkup daerah maupun nasional.
"setiap orang adalah guru, setiap tempat adalah sekolah"
0 komentar :
Post a Comment