Download makalah disini
Pada era globalisasi saat ini mulai
terkikis rasa kemanusiaan, semangat religius, serta kaburnya nilai-nilai
kemanusiaan sehingga timbul kekhawatiran pada setiap manusia akan terjadi
penurunan nilai etik dan moral, sehingga akan semakin jauh dari nilai-nilai
kemanusiaan. Untuk mengatasi pendidikan yang sudah mengalami distorsi, maka
kode etik dan moral harus diberdayakan sehingga kehidupan kembali ke tampak
wajah aslinya yaitu wajah kemanusiaan.
Hancurnya rasa kemanusiaan, perubahan sosial yang sangat
cepat, proses transformasi budaya yang semakin meraksasa, perkembangan politik
yang universal, kesenjangan ekonomi yang semakin melebar, dan terkikisnya
semangat religius serta kaburnya nilai-nilai kemanusiaan merupakan kekhawatiran
manusia paling puncak dalam kancah pergulatan global ini. Tataran kehidupan sudah
mengalami perubahan yang sangat mendasar, kapitalisme jaya berdasarkan pada
landasan mekanik yang pada akhirnya hanya melahirkan manusia robotik, pintar
dan terampil tapi tidak religius, sehingga tidak lagi memerlukan dukungan
agama. Kenyataan hidup sudah semakin jauh dari kemanusiaan, dikarenakan
semakin jauh jarak manusia dengan nilai-nilai sakral religius, sehingga perlu dikembangkan nilai etik dan moral
sehingga kehidupan kembali menampakkan wajah
kemanusiaan.
Karena sudah mulai menurunnya nilai
etik dan moral, sehingga lingkungan sudah tidak lagi diperhatikan. Lingkungan
sudah dibuat menjadi lahan dan modal untuk perdagangan sehingga dapat merusak
lingkungan itu sendiri. Maka dari itu sangat pentingnya ditanamkan nilai
profetik pada setiap individu. Oleh sebab itu, makalah ini akan membahas
tentang bagaimana nilai profetik menjaga lingkungan?, yang akan dijelaskan pada
pembahasan berikutnya.
A.
Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah pada
pembahasan ini seperti yang telah dipaparkan pada latar belakang di atas adalah
bagaimana nilai Profetik menjaga lingkungan yang meliputi:
1.
Apa itu nilai profetik?
2.
Bagaimana pendidikan islam profetik?
3.
Bagaimana menjaga lingkungan berdasarkan nilai profetik?
0 komentar :
Post a Comment